Dampak kelalaian Tenaga Medis dan Penyebabnya
Dampak Kelalaian tenaga medis memberikan kerugian baik pada dokter dan pasien. Apa saja dampak tersebut dan apa penyebab kelalaian tenaga medis?
Tentu sebagai orang yang beragama, kita harus meyakini bahwa dokter hanya bisa mengobati, dan tuhan yang akan menjadi penentu sembuh atau tidaknya suatu penyakit. Dalam beberapa pembukaan thesis/skripsi kesehatan, banyak yang memberikan sajak bahwa 'Dokter adalah figur tuhan'.
Tetapi apa jadinya jika seorang figur tuhan tersebut lalai dalam melaksanakan tugasnya?
Kelalaian,pelanggaran dokter atau yang disebut juga malpraktik sangat meresahkan masyarakat, Mulai dari adanya rumor tentang tinggalnya alat operasi di tubuh pasien setelah dijahit, menjadikan masyarakat lebih memilih berobat ke dukun alternatif daripada dokter.
1. Keracunan Obat
Ketika dokter salah memberikan resep obat kepada pasien, Hal tersebut dapat menyebabkan keracunan. Bukannya sakit yang diderita sembuh, Malah penyakit lain yang harus ia hadapi.
Maka, ketika seorang dokter memberi obat, ada baiknya untuk menyebutkan nama nama obat tersebut kepada dokter untuk memastikan tidak ada yang salah dalam pemberian obat tersebut.
2. Kematian Pasien
Kesalahan diagnosa dan kesalahan tindakan, apalagi dalam situasi di Ruang gawat darurat dapat menyebabkan kematian pasien. Apalagi dokter yang belum cepat tanggap dalam memberikan penanganan pada situasi yang tak terduga di ruang operasi.
3. Merugikan Dokter : Biaya kompensasi dan merugikan pasien
Katakanlah dokter operasi plastik yang malah membuat wajah seseorang lebih jelek. Tentu dokter tersebut harus meminta maaf jika tak ingin dituntut ke jalur hukum. Jika si pasien ingin berdamai menggunakan uang kompensasi mungkin lebih baik bagi si dokter daripada dituntut ke jalur hukum.
Tetapi tentu kejadian tersebut akan merugikan si Pasien seumur hidupnya . ia kan hidup dalam penyesalan dan berharap bisa mengulang waktu dan tak pernah melakukan operasi plastik .
4. Mencoreng nama baik rumah sakit
Mengapa ada rumah sakit yang mahal dan murah ? Tentu saja karena tingkat kesembuhan dalam rumah sakit yang mahal itu lebih tinggi. Dan banyak orang yang berobat disana sembuh, lalu menceritakannya ke banyak orang, Begitu juga sebaliknya.
Dokter yang lalai dalam melakukan tugasnya, tak hanya mencorengkan namanya dihadapan dokter dokter lain, ia juga mencorengkan nama rumah sakit tempat ia bekerja dan di hadapan masyarakat.
1. Kurangnya Jumlah Dokter berpengalaman di Indonesia.
Jumlah tenaga medis saja sudah sedikit, apalagi tenaga medis yang berpengalaman. Menurut survey 2016, satu dokter itu harus mengurus 2.200 pasien lebih. Sedangkan dalam keadaan lapangan saat ini, satu dokter harus bisa mengurus hampir 10 ribu pasien di Indonesia.
2. Tenaga medis tidak bisa dipidana
Hingga 2015, dokter tak dapat dipidana karena kesalahan. Sebelum itu, dokter bisa dipidana karena kesengajaan dan kesalahan melalui rekomendasi MKDKI (Majelis kehormatan disiplin kedokteran indonesia).
Saat ini gugatan tersebut dicabut MK , dokter bisa dipidana walaupun tanpa surat dari MKDKI, yang membuat dokter semakin harus berhati hati dan tak boleh salah dalam tugasnya.
3. Dokter juga manusia.
Dokter hampir disamakan seperti sifat malaikat yang tidak bisa dan tidak boleh Salah. Tetapi namanya juga manusia juga pernah dan salah . ( Saya tak mengharapkan dokter berbuat salah).
Tetapi jika dokter salah sedikit, bisa memengaruhi pamor dokter tersebut (rekam jejaknya) serta memengaruhi hidup Pasien.
Tenaga medis, tenaga kesehatan, dokter atau apapun sebutannya, bekerja dan berurusan dengan nyawa manusia setiap harinya. Berapa nyawa yang ia selamatkan, dan berapa nyawa yang ia lepaskan mungkin tak terhitung. Tetapi hal tersebut bukan merupakan alasan untuk lalai dan bermain main dengan nyawa orang lain.
Dampak Kelalaian Tenaga Medis
Tentu sebagai orang yang beragama, kita harus meyakini bahwa dokter hanya bisa mengobati, dan tuhan yang akan menjadi penentu sembuh atau tidaknya suatu penyakit. Dalam beberapa pembukaan thesis/skripsi kesehatan, banyak yang memberikan sajak bahwa 'Dokter adalah figur tuhan'.
Tetapi apa jadinya jika seorang figur tuhan tersebut lalai dalam melaksanakan tugasnya?
Kelalaian,pelanggaran dokter atau yang disebut juga malpraktik sangat meresahkan masyarakat, Mulai dari adanya rumor tentang tinggalnya alat operasi di tubuh pasien setelah dijahit, menjadikan masyarakat lebih memilih berobat ke dukun alternatif daripada dokter.
1. Keracunan Obat
Ketika dokter salah memberikan resep obat kepada pasien, Hal tersebut dapat menyebabkan keracunan. Bukannya sakit yang diderita sembuh, Malah penyakit lain yang harus ia hadapi.
Maka, ketika seorang dokter memberi obat, ada baiknya untuk menyebutkan nama nama obat tersebut kepada dokter untuk memastikan tidak ada yang salah dalam pemberian obat tersebut.
2. Kematian Pasien
Kesalahan diagnosa dan kesalahan tindakan, apalagi dalam situasi di Ruang gawat darurat dapat menyebabkan kematian pasien. Apalagi dokter yang belum cepat tanggap dalam memberikan penanganan pada situasi yang tak terduga di ruang operasi.
3. Merugikan Dokter : Biaya kompensasi dan merugikan pasien
Katakanlah dokter operasi plastik yang malah membuat wajah seseorang lebih jelek. Tentu dokter tersebut harus meminta maaf jika tak ingin dituntut ke jalur hukum. Jika si pasien ingin berdamai menggunakan uang kompensasi mungkin lebih baik bagi si dokter daripada dituntut ke jalur hukum.
Tetapi tentu kejadian tersebut akan merugikan si Pasien seumur hidupnya . ia kan hidup dalam penyesalan dan berharap bisa mengulang waktu dan tak pernah melakukan operasi plastik .
4. Mencoreng nama baik rumah sakit
Mengapa ada rumah sakit yang mahal dan murah ? Tentu saja karena tingkat kesembuhan dalam rumah sakit yang mahal itu lebih tinggi. Dan banyak orang yang berobat disana sembuh, lalu menceritakannya ke banyak orang, Begitu juga sebaliknya.
Dokter yang lalai dalam melakukan tugasnya, tak hanya mencorengkan namanya dihadapan dokter dokter lain, ia juga mencorengkan nama rumah sakit tempat ia bekerja dan di hadapan masyarakat.
Apa Penyebab Kelalaian Tenaga Medis
1. Kurangnya Jumlah Dokter berpengalaman di Indonesia.
Jumlah tenaga medis saja sudah sedikit, apalagi tenaga medis yang berpengalaman. Menurut survey 2016, satu dokter itu harus mengurus 2.200 pasien lebih. Sedangkan dalam keadaan lapangan saat ini, satu dokter harus bisa mengurus hampir 10 ribu pasien di Indonesia.
2. Tenaga medis tidak bisa dipidana
Hingga 2015, dokter tak dapat dipidana karena kesalahan. Sebelum itu, dokter bisa dipidana karena kesengajaan dan kesalahan melalui rekomendasi MKDKI (Majelis kehormatan disiplin kedokteran indonesia).
Saat ini gugatan tersebut dicabut MK , dokter bisa dipidana walaupun tanpa surat dari MKDKI, yang membuat dokter semakin harus berhati hati dan tak boleh salah dalam tugasnya.
3. Dokter juga manusia.
Dokter hampir disamakan seperti sifat malaikat yang tidak bisa dan tidak boleh Salah. Tetapi namanya juga manusia juga pernah dan salah . ( Saya tak mengharapkan dokter berbuat salah).
Tetapi jika dokter salah sedikit, bisa memengaruhi pamor dokter tersebut (rekam jejaknya) serta memengaruhi hidup Pasien.
Tenaga medis, tenaga kesehatan, dokter atau apapun sebutannya, bekerja dan berurusan dengan nyawa manusia setiap harinya. Berapa nyawa yang ia selamatkan, dan berapa nyawa yang ia lepaskan mungkin tak terhitung. Tetapi hal tersebut bukan merupakan alasan untuk lalai dan bermain main dengan nyawa orang lain.
